KUNJUNGAN IBU TATIK FAUZI BOWO KE KELURAHAN RAWA BADAK UTARA, MENINJAU KELOMPOK-KELOMPOK DASA WISMA.
Di beritakan Warta Kota, Kamis 31 Maret 2011 :
Info PKK RBU
Kamis, 31 Maret 2011
Selasa, 29 Maret 2011
Gebyar Posyandu dan Kunjungan Ketua TP PKK Prov. DKI Jakarta
GEBYAR POSYANDU
DAN PENINJAUAN
KELOMPOK DASA WISMA
KELURAHAN RAWA BADAK UTARA
28 Maret 2011
Hasil kreasi TP PKK Kel Rawa Badak Utara ditinjau oleh Ibu Gubernur Prov. DKI Jakarta di dampingi oleh Bapak Walikota Jakarta Utara dan Ibu sebagai TP. PKK tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara.
Foto bersama dalam acara Gebyar Posyandu dan Peninjauan Kelompok-Kelompok Dasa Wisma di Kel. Rawa Badak Utara |
Ibu Gubernur turut berpartisifasi mendaftarkan diri di Pos Kesehatan PKK Kel. Rawa Badak Utara |
Bapak Walikota Jakarta Utara di dampingi Bapak Lurah Kel. Rawa Badak Utara dan Bapak Wakil Camat Kecamatan Koja mendaftarkan diri di Pos Kesehatan PKK Kel. Rawa Badak Utara |
Penyerahan Bantuan berupa 1 unit sound systim dari Gubernur Prov. DKI Jakarta untuk Kel. Rawa Badak Utara |
Bincang dengan warga yang di dampingi oleh Walikota Jakarta Utara dan Lurah Rawa Badak Utara |
Penyerahan sertifikat Imunisasi Lengkap Kepada Balita |
|
Foto bersama dengan murid-murid BKB PAUD (Bapak Walikota Jakarta Utara, Ibu Gubernur Prov. DKI Jakarta, Ibu Lurah Kel. Rawa Badak Utara) |
Foto bersama Bapak Walikota Jakarta Utara dengan Kader PKK Kel. Rawa Badak Utara |
Pengarahan Ibu Gubernur kepada ibu sehat tentang balita sehat |
Peninjauan hasil karya PKK Kel. Rawa Badak Utara mengenai jajanan sehat |
Peninjauan hasil karya PKK Kel. Rawa Badak Utara mengenai jajanan sehat |
Foto Bersama Bapak Walikota Jakarta Utara dengan Bapak Lurah Rawa Badak Utara beserta staff |
Ibu Gubernur mengunjungi BKB Paud |
Ibu Gubernur mengunjungi BKB Paud |
Ibu Gubernur Prov. DKI Jakarta berbincang dengan murid-murid BKB PAUD |
Ibu Gubernur Prov. DKI Jakarta Bergembira dan Bernyanyi bersama murid BKB PAUD |
Melihat hasil belajar murid-murid BKB PAUD |
HASIL KREATIFITAS TP. PKK KEL. RAWA BADAK UTARA YANG DI PAMERKAN DALAM ACARA GEBYAR POSYANDU
Selasa, 22 Maret 2011
Tempat Sampah Pilah untuk Memisahkan Jenis sampah
TEMPAT SAMPAH PILAH
Tempat sampah pilah ini berfungsi untuk memisahkan jenis sampah, organik, non organik, dan B3. Tempat sampah ini di bedakan atas 3 (tiga) katagori yakni;
tempat sampah pilah |
1. Tempat sampah Organik di tandai dengan warna hijau dan bertuliskan organik, sampah inilah yang dijadikan bahan pupuk kompos seperti daun-daunan, bekas sayuran. Dll.
2. Tempat sampah Non Organik di tandai dengan warna kuning bertuliskan Non Organik, seperti plastik bekas, gelas bekas air mineral kemasan jenis plastik, dll
3. Tempat sampah B3 di tandai dengan warna biru bertuliskan B3 seperti sampah beling, kaca, gelas beling, dll.
Adanya tempat sampah ini sangat membantu dalam mempercepat pembuatan kompos karena sudah terpisahkan antara organik, non organik dan B3.Senin, 21 Maret 2011
Budidaya Lele Di Kolam Terpal
Salah satu teknologi budi daya yang sangat cocok untuk budi daya ikan lele adalah kolam terpal. Keunggulan dari kolam terpal adalah dapat diterapkan (dibangun) di berbagai tempat, tidak harus di lahan yang ideal sebagaimana pembangunan kolam konvensional. Kolam terpal juga mudah dibersihkan dan dipindahkan. Menurut pengalaman para pembudi daya ikan di kolam terpal, padat penebarannya dapat ditingkatkan, sintasan atau kelangsungan hidup (survival rate) lebih tinggi, pertumbuhan ikan dapat dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau lumpur. Di samping itu, pembuatan dan pemeliharaan ikan di kolam terpal juga lebih mudah (secara teknis) dan lebih murah (secara finansial).
Ikan lele merupakan salah satu komoditas budi daya yang memiliki banyak keunggulan, seperti dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, tahan penyakit, dan memakan apa saja sehingga mudah dibudidayakan dengan biaya produksi yang murah. Selain itu, risiko mengalami kerugian karena kematian pun sangat kecil. Oleh karena itu, lele dapat dibudidayakan di berbagai lahan, mulai dari lahan luas sampai lahan sempit di pekarangan rumah.
Hasil dari budi daya ikan lele tersebut bisa di buat bakso lele herbal, bakso yang mempunyai khasiat untuk kesehatan. (AL RBU)
Rumah Kompos Skala Rumah Tangga
Kreatipitas PKK Kel. Rawa Badak Utara dalam rangka pemanfaatan sampah rumah tangga dengan membuata Rumah Komposting Skala Rumah tangga terbuat dari bambu, sederhana tetapi unik, rumah composting tersebut di tempatkan di setiap Dasa Wisma yang ada di Kelurahan Rawa Badak Utara.
Bagian-bagian rumah compostin terdiri dari :
- Drum Compos : Sebagai media pembuatan kompos yang berfungsi untuk mengolah sampah organik menjadi kompos.
- Tempat Cuci Tangan : 3 buah bambu sebagai tempat penampungan air yang berguna untuk cuci tangan setelah mengolah composting.
- Tempat Obat Compostin : rak tempat obat composting dan tempat penampungan hasil composting (hasil produksi) sebelum di jual keluar.
Hasil dari pengolahan kompos menjadi pupuk yang mempunyai nilai ekonomis, dan mudah di pasarkan untuk pupuk tanaman. (AL RBU)
Selasa, 08 Maret 2011
Kurangi Jentik Nyamuk
3 RW di Rawabadak Utara Juara Jumantik
Jumat, 7 Januari 2011 - 16:17 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Guna mengantisipasi mewabahnya demam berdarah dan meningkat kesadaran warga peduli terhadap lingkungannya, kelurahan Rawabadak Utara mengadakan lomba memperebutkan piala Jumantik. Sedikitnya 12 RW mengikuti lomba yang di gelar mulai Maret 2010 dan baru diumumkan pemenangnya. Sebagai pemenangnya RW 6 disusul RW 4 dan RW 12.Lurah Rawabadak Utara, Yani Wahyu, mengatakan dalam lomba ini kriteria penilaian dilakukan setiap Jumat saat melakukan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN). Dalam kurun satu tahun tim penilai yang dilakukan oleh pihak kelurahan dan puskesmas ketiga RW itu tidak ada jentik nyamuk dan tim jumantiknya terlihat kompak dalam melaksanakan tugasnya.
“Sejak ada lomba piala Jumantik ini semua wilayah di RBU melakukan upaya untuk menjadi yang terbaik, hasilnya peserta hampir semuanya bagus, tak ada kasus tetapi kekompakan kerja menjadi penentu” kata Yani Wahyu.
Sementara itu, H Fathul Anas, Ketua RW 6 RBU, mengaku pihaknya tidak menyangka kalau akan menjadi juara satu dalam lomba wilayah bersih dan bebas jumantik. “Keberhasilan ini bukan semata-mata kerja keras saya pribadi, tapi seluruh warga masyarakat yang ikut peduli dengan lingkungan, sehingga wilayah kami menjadi juara,”jelasnya.
Meski begitu kata Fathul, keberhasilan bukannya akhir dari segala-galanya, tapi ini merupakan titik awal kita untuk tetap mempertahankannya. Untuk itu dia berharap kepada seluruh masyarakat khususnya di RW 06, tetap solid menata lingkungan. “Jika lingkungan kita indah rapi barang tentu akan terbebas dari jumantik dan demam berdarah,” ungkapnya sambil sebagai juara pihaknya mendapat peralatan jumantik.
Kamis, 03 Maret 2011
WARGA RAWA BADAK UTARA PANTANG MENYERAH
Sukardi Biar Lumpuh Tetap Berkarya, `Dari Pada Saya Ngemis…
Meski kondisinya lumpuh, namun tidak ada kata putus asa bagi Sukardi. Dengan mengendarai kusi roda, pria 65 tahun ini rela keliling dari wilayah satu ke wilayah lainnya di Kecamatan Koja, Jakarta Utara demi menjajakan kapal-kapalan hasil kerajinannya sendiri kepada warga.“Dari pada saya ngemis lebih baik jualan seperti ini, Alhamdulillah dari hasil penjualan kerajinan ini saya mampu menghidupi istri, lima anak dan empat cucu,” jelas warga kampung Rawa Badak Kincir, RT 05 RW 09, No.36, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara menggeluti sebagai perajin kapal-kapalan itu sejak tahun 1999 lalu. Saat itu dirinya baru sembuh setelah sakit akibat pinggang dan kakinya patah karena tertimpa kayu balik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Saat itu karyawan buruh kasar kuli panggul di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menikmati hari-hari hanya diatas tempat tidurnya. Namun, setelah kondisinya sudah pulih meski lumpuh, pria itu berusaha membikin kapal-kapalan laut untuk di jual belikan kepada warga. Hasilnya memang cukup luar biasa, meski satu kapal laut dia kerjakan empat hingga lima bulan.
Dalam satu bulan suami Atem, 60 yang bekerja sebagai dukun beranak itu biasanya mampu mengerjakan antara enam hingga tujuh kapal laut. “Biasanya saya saya sebulan penuh bikin kapal laut, setelah jumlahnya banyak baru saya jual. Kadang saya juga kewalahan melayani permintaan pelanggan yang cukup banyak. Biasanya mereka itu membeli kapal yang ukurannya kecil,”jelasnya.
Setiap kapal laut itu, kata Sukardi dijual yang besar antara Rp125 hingga 150 ribu, sedangkan yang sedang biasanya ia jual antara Rp60 hingga 75 ribu. Kakek empat cucu itu sengaja membikin kerajinan kapal-kapal laut karena ciri khas Jakarta Utara.
“Jakarta Utara identik dengan banyaknya kapal laut, baik sejak penjajah Belanda hingga saat ini. Untuk itu saya senang membuat kapal-kapal laut seperti ini, mudah-mudahan karya saya ini dapat dinikmati warga khususnya masyarakat Jakarta Utara,” jelas pria yang mengaku asal Indramayu, Jawa Barat tersebut.
Sukardi, juga berharap kepada pemerintah khususnya Pemkot Jakarta Utara memberikan modal kepada dirinya untuk mengembangkan usahanya. Diakui memang selama ini ada bantuan, tapi tidaklah cukup. “Yah Mudah-mudaham pemerintah mau memperhatikan nasib rakyat kecil seperti saya ini,” jelasnya.
Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, yang dimintai tanggapan mengatakan, pihaknya sangat bangga meski kondisinya cacat, namun Sukardi tetap bersemangat berkarya. “Saya bangga punya masyarakat seperti itu yang tidak pernah mengenal lelah untuk berkarya, kedepan hasil kerajiannya itu dapat kita pasarnya di lokasi-lokasi wisata yang ada di Jakarta Utara,” jelasnya.
KONGKOW BARENG WARGA RBU
WARGA RAWA BADAK UTARA MENYAMBUT LOMBA TINGKAT NASIONAL
Warga Kelurahan Rawa Badak Utara sangat antusias dan semangat dalam menyambut adanya lomba tingkat nasional, terlihat dalam Kongkow Bareng Warga 2/3/2011 yang di hadiri Lurah Rawa Badak Utara, Yani Wahyu Purwoko mengatakan "saatnya untuk menunjukan hasil penataan infrastruktur dan manajemen yang telah kita lakukan selama 2 tahun terakhir" warga pun bersepakat untuk terus mengintensifkan penataan lingkungan dan siap berkompetisi dalam lomba tingkat nasional, dalam acara kongkow tersebut, hadir pula Didi Supriadi selaku tokoh masyarakat RW. 03 Kel. RBU yang menjabat sebagai Dirktur Bank Sampah Bumi Asri selalu tidak ingin ketinggalan dalam melestarikan dan membina lingkungan bersih, beliau pun menambahkan perkataan Lurah Rawa Badak Utara "Menang atau kalah tidak akan mnyurtkan semangat kita untuk menata lingkungan, karena manfaatnya bisa kita rasakan sendiri" peran Bank Sampah Bumi Asri cukup besar terutama dalam hal mengurangi sampah organik dan non organik.
PROFIL KELURAHAN RAWA BADAK UTARA
KELURAHAN RAWA BADAK UTARA
Kecamatan Koja, Jakarta Utara
Kelurahan Rawa Badak Utara adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kelurahan ini berbatasan dengan Jl. Cipeucang Raya di Kelurahan Koja di sebelah utara, Jalan Yos Sudarso di Kecamatan Tanjung Priok di sebelah barat, Kali Pinang di Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Tugu Utara di sebelah timur, serta Kali Layar di Kelurahan Rawa Badak Selatan di sebelah selatan.
Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 43.167 jiwa terdiri dari jumlah penduiduk laki-laki 24.078 jiwa dan Jumlah Penduduk Perempuan 19.089 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 10.895 Kepala Keluarag, luas wilayah sekitar 133.38 Hektar meliputi 14 Rukun Warga (RW) dan 119 Rukun Tetangga (RT). Kode pos 14230
SEJARAH
Nama Rawa Badak diperkirakan berasal kata bahasa Sunda rawa badag, yang berarti rawa yang besar/luas. Di sisi paling timur kota Jakarta (nama lama: Batavia) dahulu terdapat daerah rawa-rawa yang luas.
Kelurahan Rawa Badak Utara adalah merupakan hasil pemecahan dari Kelurahan Rawa Badak, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 1251 Tahun 1986 tentang Pemecahan Penetapan Batas wilayah, Perubahan Nama Kelurahan yang kembar, Penetapan Luas wilayah Kelurahan-Kelurahan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kelurahan Rawa Badak Utara tetap merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara, sebagaimana Kelurahan Rawa Badak sebelumnya.
PENDUDUK
Penduduk Kelurahah Rawa Badak Utara terdiri dari berbagai Suku dan adat istiadat serta kebiasaan yang beragam dapat mempengaruhi interaksi kehidupan sehari-hari, namun tidak menjadi hambatan dalam kegiatan social masyarakat kebersamaan warga sangat menonjol / antusias sekali.
Dalam hal ini dapat tercermin dari kegiatan sosial warga yang saling membantu bergotong royong satu sama lainnya, seperti kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan setiap silaturahmi hari Minggu pagi dan dalam pertemuan-pertemuan warga, baik di lingkungan RT. maupun tingkat RW. serta segala permasalahan yang timbul dapat di atasi dengan musyawarah untuk mufakat
Jumat, 25 Februari 2011
Cegah Abrasi di Pantai Jakarta
Walikota Tanam Seribu Pohon
Minggu, 30 Januari 2011 - 18:48 WIB
“Saya yakin jika setiap warga Jakarta Utara menanam pohon pasti wilayah ini akan terlihat hijau royo-royo. Untuk itu saat ini kita harus peduli lingkungan, karena siapalagi kalau bukan kita dan dimulai saat ini. Saya yakin 2-3 tahun kedepan wilayah Jakarta Utara akan terasa sejak karena banyaknya pohon,”jelas Bambang Sugiyono saat melakukan penanaman seribu pohon dan meresmian Bank Sampah di Kelurahan Rawabadak Utara.
Bambang Sugiyono juga menambahkan sejak tahun 2010 ini pihaknya sudah melakukan penanaman pohon sebanyak 170 ribu pohon yang tersebar di pesisir utara Jakarta. Walikota yang didampingi Asiten Pembangunan Yuliadi, menegaskan, pesisir Jakarta Utara merupakan benteng bagi Jakarta, mengingat wilayah ini 60 persen kawasannya dibawah permukaan air laut.
“Jika tidak dibentengi pohon-pohon pelindung maupun penahan air laut akan berdampak banjir Rob dan genangan. Saya sangat berharap seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali untuk peduli lingkungan dan melakukan penanaman pohon,”jelasnya.
Jadi makin banyaknya pohon yang ditanam di mana-mana, baik dipesisir pantai maupun lingkungan masyarakat serta taman interaktif, maka pohon-pohon ini bisa menjadi penahan dan menampung keseimbangan. “
Sementara itu Lurah Rawa Badak Utara Yani Wahyu, menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian semua lapisan masyarakat RBU. Ini dilakukan tujuannya untuk melestarikan wilayah agar terlihat hijau dan asri.
“Seribu pohon yang kami tanam di Taman RBU Jalan Isfeksi Kali Sunter menjadi motivasi warga dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya. Ini tujuan agar taman ini kembali hijau dan asri dapat menjadi sarana bagi warga RBU” ujarnya.
(wandi/sir)
Dziri Warga Rawa Badak Utara
500 wargaRBU Rayakan Awal Tahun Dengan Dzikir Akbar
RBU, Warta Publik,
Banyak cara untuk merayakan tahun baru, namun yang dilakukan warga Kelurahan Rawa Badak Utara (RBU) -Kecamatan Koja-Jakarta Utara, patut menjadi tauladan. Pasalnya 500 warga yang merupakan representasi dari 14 RW dikelurahan tersebut lebih memilih menyelenggarakan dzikir dan doa kepada Allah S.W.T.
Acara yang digelar dihalaman kelurahan tersebut merupakan pertama kalinya dilaksanakan diKelurahan RBU, “Biasanya dalam menyambut tahun baru, kita menyelenggarakannya dengan hingar bingar musik serta bakar-bakaran ikan sebagai penghantar pergantian tahun, namun kali ini kita memilih dzikir dan doa sebagai bentuk permohonan kepada Allah agar ditahun mendatang kondisi dan situasi masyarakat khususnya di kelurahan RBU umumnya bangsa Indonesia Lebih kondusif (lebih baik-red-),demikian dikatakan H.Tugiman,SH wakil Lurah sekaligus ketua panitia acara.
Penyerahan Operasional RT/RW/Dekel dan Jumantik.
Sementara saat akhir dikumandangkan dzikir yang dipandu oleh KH Makhmur, Habib Alwi Al-Atos, KH Tohir Anwar, dan KH Mustofa Tohir serta para ulama setempat panitia mengumumkan pada kesempatan tersebut juga akan dilakukan penyerahan uang operasional kepada para Jumantik/Pengurus RT/RW serta Anggota Dewan kelurahan. Sebagai simbolik penyerahan dilakukan oleh Lurah RBU, Yani Purwoko, AP,MSi yang disaksikan oleh Wakil Camat Koja H, Achmad Haryadi, MSi.
Drs. Sumitro Dekel RBU mengatakan pemberian operasional disambut gembira, karena memang operasional ini dapat menjadi penyemangat kerja, “Ada 133 Petugas jumantik dari 14 Rw selain Dekel, RT serta Pengurus RW yang menerima operasioanal kali ini, tentunya pemberian uang operasional ini akan menambah semangat kerja para petugas jumantik serta pengurus RT/RW serta Dekel, ujarnya.
Untuk menyemarakkan acara malam itu selain konsumsi Ruhani yang disampaikan KH,Mustofa Tohir panitia juga menyediakan ratusan porsi ikan bakar, sate madura, sate padang serta berbagai macam minuman segar yang dihidangkan pada akhir acara. (Bb)
Warta Publik © 2010
Kamis, 24 Februari 2011
POKJA III. Dalam Rangka Melestarikan Lingkungan
Seribu pohon ditanam di Taman Rawabadak
Rawabadak Utara, Wartapublik.com
Sebanyak seribu pohon ditanam di wilayah kelurahan Rawabadak Utara (RBU) Kec Koja Jakarta Utara. Pelaksanaan penanaman pohon tersebut
dimotori oleh Kodim 0502 Jakarta Utara bersama Forum Mosyawarah Kota dan pihak kelurahan RBU, kata Dandim 0502 JU Letkol Art. Irmanjaya .
Seribu pohon pelindung yang ditanam di taman yang saat ini lahannya masih belum optimal, lokasinya di kawasan RW 03 kelurahan Rawabadak
Utara (RBU) Kec Koja dilahan taman , letaknya di sisi kali Sunter, Minggu pagi (30/1).
Walikota Jakarta Utara, H. Bambang Sugiyono dalam sambutannya sebelum menanam mengatakan, wilayah Jakarta Utara perlu tanaman pohon
sebanyak mungkin, terutama mangrove karena Jakarta Utara merupakan bentengnya Jakarta agar intrusi air laut tidak terus menerus menembus
perkampungan di Jakarta. Karenba menurut sejumlah pengamat intrusi air laut hampir sampai Monas Jakarta Pusat.
“Upaya yang dilakukan untuk menahan intrusi air laut, wilayah Jakarta Utara harus banyak menanam pohon seperti mangrove yang harus ditanam di
pantai maupun pohon pelindung yang ditanam didaratan,” tutur Walikota.
"Selama tahun 2010 lanjut Walikota Jakut, telah ditanam sebanyak 170 ribu pohon lebih termasuk ribuan pohon mangrove yang ditanam di pantai dan
diharapkan tahun ini lebih banyak lagi, " pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota mengajak seluruh lapisan masyarakat para pengusaha dan stake holder agar terus menanam pohon baik pohon
pelindung, mangrove maupun tanaman bunga, setidaknya agar lingkungan hijau dan sejuk dan terlihat asri.
Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi global warning dituntut untuk banyak menanam pohon , menurut informasi di kutub es sudah mulai mencair
dan masih ada gunung es yang besarnya 3 kali besarnya pulau jawa.
“ Apabila gunung es tersebut mencair permukaan laut akan naik 7 meter, berarti Jakarta akan tenggelam,” tegasnya. Dan salah satu upaya untuk
menahan dan memperlambat global warning adalah melakukan penanaman pohon sebanyak - banyaknya. Menurut rencana kedepan apabila ada
peresmian proyek dan bangunan , diharapkan pemiliknya untuk menanam pohon lebih dahulu,"pungkas Walikota.(Bb)
Foto : Walikota dan Dandim dan rombongan meninjau lingkungan taman Rawabadak Utara.
Sebanyak seribu pohon ditanam di wilayah kelurahan Rawabadak Utara (RBU) Kec Koja Jakarta Utara. Pelaksanaan penanaman pohon tersebut
dimotori oleh Kodim 0502 Jakarta Utara bersama Forum Mosyawarah Kota dan pihak kelurahan RBU, kata Dandim 0502 JU Letkol Art. Irmanjaya .
Seribu pohon pelindung yang ditanam di taman yang saat ini lahannya masih belum optimal, lokasinya di kawasan RW 03 kelurahan Rawabadak
Utara (RBU) Kec Koja dilahan taman , letaknya di sisi kali Sunter, Minggu pagi (30/1).
Walikota Jakarta Utara, H. Bambang Sugiyono dalam sambutannya sebelum menanam mengatakan, wilayah Jakarta Utara perlu tanaman pohon
sebanyak mungkin, terutama mangrove karena Jakarta Utara merupakan bentengnya Jakarta agar intrusi air laut tidak terus menerus menembus
perkampungan di Jakarta. Karenba menurut sejumlah pengamat intrusi air laut hampir sampai Monas Jakarta Pusat.
“Upaya yang dilakukan untuk menahan intrusi air laut, wilayah Jakarta Utara harus banyak menanam pohon seperti mangrove yang harus ditanam di
pantai maupun pohon pelindung yang ditanam didaratan,” tutur Walikota.
"Selama tahun 2010 lanjut Walikota Jakut, telah ditanam sebanyak 170 ribu pohon lebih termasuk ribuan pohon mangrove yang ditanam di pantai dan
diharapkan tahun ini lebih banyak lagi, " pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota mengajak seluruh lapisan masyarakat para pengusaha dan stake holder agar terus menanam pohon baik pohon
pelindung, mangrove maupun tanaman bunga, setidaknya agar lingkungan hijau dan sejuk dan terlihat asri.
Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi global warning dituntut untuk banyak menanam pohon , menurut informasi di kutub es sudah mulai mencair
dan masih ada gunung es yang besarnya 3 kali besarnya pulau jawa.
“ Apabila gunung es tersebut mencair permukaan laut akan naik 7 meter, berarti Jakarta akan tenggelam,” tegasnya. Dan salah satu upaya untuk
menahan dan memperlambat global warning adalah melakukan penanaman pohon sebanyak - banyaknya. Menurut rencana kedepan apabila ada
peresmian proyek dan bangunan , diharapkan pemiliknya untuk menanam pohon lebih dahulu,"pungkas Walikota.(Bb)
Foto : Walikota dan Dandim dan rombongan meninjau lingkungan taman Rawabadak Utara.
Warta Publik © 2010
Gerakan PKK POKJA III. mendirikan bnk sampah
Walikota resmikan bank sampah
Koja, Wartapublik.com
Minggu pagi kemarin, Walikota Jakarta Utara H. Bambang Sugiyono meresmikan bank sampah di RW 03 kelurahan Rawabadak Utara Kec Koja Jakarta Utara, (30/1). pelaksanaan peresmian ditandai dengan pembukaan selubung papan nama bank sampah dengan nama Bank Sampah Bumi Asri.
Bank Sampah Bumi Asri lanjut Walikota sangat bermanfaat baik bagi lingkungan maupun masyarakat setempat, untuk lingkungan sampah bisa bersih dan tak kotor yang akhirnya lingkungan menjadi sehat dan sampah yang dikumpulkan oleh warga bisa menjadi nilai ekonomi.
Setelah sampah dikumpulkan dan diserahkan ke bank sampah akan ditukar menjadi Uang , uang dari sampah itu bisa dimanfaatkan untuk membayar listrik seperti yang dilakukan warga Kelurahan Sempar Barat yang sudah membuka bank sampah beberapa waktu lalu."Sampai saat ini di Jakarta Utara sudah ada 13 bank sampah, mudah mudahan 18 kelurahan lainnya akan menyusul", tukas Walikota.
Didi Supriadi manajer Bank Sampah Bumi Asri RW 03 RBU mengatakan, pihaknya akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama - sama meningkatkan perannya seperti memilah sampah dari rumah masing masing dan dengan pola ini diharapkan wilayahnya akan berkurang volume sampahnya yang dibuang ke lokasi pembuangan sampah akhir .
Bank Sampah Bumi Asri diawali dengan modal Rp 15 juta pinjaman dari Koperasi Jasa Keuangan dan anggota bank sampah sampai saat ini telah mencapai 100 orang, ke depan sudah pasti akan bertambah, pungkas manajer Bank Sampah Bumi Asri.
Sedangkan Ketua Dekel RW 03 RBU Sumitro akan terus mendorong warganya untuk berperan dalam mensukseskan program bank sampah Bumi Asri yang sedang diterapkan di wilayahnya.(Bb)
Minggu pagi kemarin, Walikota Jakarta Utara H. Bambang Sugiyono meresmikan bank sampah di RW 03 kelurahan Rawabadak Utara Kec Koja Jakarta Utara, (30/1). pelaksanaan peresmian ditandai dengan pembukaan selubung papan nama bank sampah dengan nama Bank Sampah Bumi Asri.
Bank Sampah Bumi Asri lanjut Walikota sangat bermanfaat baik bagi lingkungan maupun masyarakat setempat, untuk lingkungan sampah bisa bersih dan tak kotor yang akhirnya lingkungan menjadi sehat dan sampah yang dikumpulkan oleh warga bisa menjadi nilai ekonomi.
Setelah sampah dikumpulkan dan diserahkan ke bank sampah akan ditukar menjadi Uang , uang dari sampah itu bisa dimanfaatkan untuk membayar listrik seperti yang dilakukan warga Kelurahan Sempar Barat yang sudah membuka bank sampah beberapa waktu lalu."Sampai saat ini di Jakarta Utara sudah ada 13 bank sampah, mudah mudahan 18 kelurahan lainnya akan menyusul", tukas Walikota.
Didi Supriadi manajer Bank Sampah Bumi Asri RW 03 RBU mengatakan, pihaknya akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama - sama meningkatkan perannya seperti memilah sampah dari rumah masing masing dan dengan pola ini diharapkan wilayahnya akan berkurang volume sampahnya yang dibuang ke lokasi pembuangan sampah akhir .
Bank Sampah Bumi Asri diawali dengan modal Rp 15 juta pinjaman dari Koperasi Jasa Keuangan dan anggota bank sampah sampai saat ini telah mencapai 100 orang, ke depan sudah pasti akan bertambah, pungkas manajer Bank Sampah Bumi Asri.
Sedangkan Ketua Dekel RW 03 RBU Sumitro akan terus mendorong warganya untuk berperan dalam mensukseskan program bank sampah Bumi Asri yang sedang diterapkan di wilayahnya.(Bb)
Warta Publik © 2010
Produk Unggulan TP PKK Kel. Rawa Badak Utara Inovasi Baru "Dingin di Mulut Hangat di Badan"
Es cream herbal, dimakan dingin terasa hangat di badan
Rawabadak Utara, Wartapublik.com
Kali ini Anggota PKK Rawabadak Utara Kecamatan Koja Jakarta Utara melakukan terobosan guna mencari peluang usaha, bahkan menurut pengamatan di lapangan belum ada nama atau yang membuat es cream tersebut belum ada yang membuatnya, Es Krim kali ini terbuat dari bahan herbal dan buah yang merupakan salah satu produk unggulan .
"Jadi kalau makanan dan Es Krim yang dibuat dari bahan herbal ini sangat sehat dan sukai oleh anak-anak. Artinya kita back to Nature" ujar Lilia Yani Wahyu Ketua PKK Kel Rawabadak Utara, Koja.
Menurut Lilia, produk es krim yang terbuat dari bahan herbal seperti jahe merah, jeruk kalamaci, strobberi, jambu dan tumbuhan yang bisa dimanfaatkan terus dikembangkan. Saat ini dari 14 RW di kelurahan RBU pembuatan minuman Es cream herbal sudah dikembangkan ke 14 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 kader.
Es cream herbal, memiliki kelebihan seperti pemanis minuman herbal ini dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai rasa pemanis. Bahkan yang mengkonsumsi tak perlu khawatir kalau es cream herbal ini akan jauh dari penyakit lantaran terbuat dari bahan-bahan herbal.
"Bila dibandingkan dengan es Harganya sangat terjangkau setiap es krim herbal untuk anak-anak ini dihargai Rp 2 ribu. Dan Es krim herbal ini rasa manis dan hangat tidak seperti es krim lainnya" ujar Lilia Yani Wahyu .
Saat ini sebanyak 1000 kader PKK Kel Rawabadak Utara terus mengembangkan produk unggulan baik makanan maupun minuman. Bahkan PKK dari beberapa daerah ingin belajar tentang pembuatan makanan dan Es Krim Herbal yang diproduksi PKK Rawabadak Utara.
"Sudah banyak yang ingin belajar pembuatan Es krim Herbal ini, selain dari wilayah kelurahan lainnya, juga dari daerah ingin belajar" pungkasnya.(Bb)
Kali ini Anggota PKK Rawabadak Utara Kecamatan Koja Jakarta Utara melakukan terobosan guna mencari peluang usaha, bahkan menurut pengamatan di lapangan belum ada nama atau yang membuat es cream tersebut belum ada yang membuatnya, Es Krim kali ini terbuat dari bahan herbal dan buah yang merupakan salah satu produk unggulan .
"Jadi kalau makanan dan Es Krim yang dibuat dari bahan herbal ini sangat sehat dan sukai oleh anak-anak. Artinya kita back to Nature" ujar Lilia Yani Wahyu Ketua PKK Kel Rawabadak Utara, Koja.
Menurut Lilia, produk es krim yang terbuat dari bahan herbal seperti jahe merah, jeruk kalamaci, strobberi, jambu dan tumbuhan yang bisa dimanfaatkan terus dikembangkan. Saat ini dari 14 RW di kelurahan RBU pembuatan minuman Es cream herbal sudah dikembangkan ke 14 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 kader.
Es cream herbal, memiliki kelebihan seperti pemanis minuman herbal ini dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai rasa pemanis. Bahkan yang mengkonsumsi tak perlu khawatir kalau es cream herbal ini akan jauh dari penyakit lantaran terbuat dari bahan-bahan herbal.
"Bila dibandingkan dengan es Harganya sangat terjangkau setiap es krim herbal untuk anak-anak ini dihargai Rp 2 ribu. Dan Es krim herbal ini rasa manis dan hangat tidak seperti es krim lainnya" ujar Lilia Yani Wahyu .
Saat ini sebanyak 1000 kader PKK Kel Rawabadak Utara terus mengembangkan produk unggulan baik makanan maupun minuman. Bahkan PKK dari beberapa daerah ingin belajar tentang pembuatan makanan dan Es Krim Herbal yang diproduksi PKK Rawabadak Utara.
"Sudah banyak yang ingin belajar pembuatan Es krim Herbal ini, selain dari wilayah kelurahan lainnya, juga dari daerah ingin belajar" pungkasnya.(Bb)
Warta Publik © 2010
Langganan:
Postingan (Atom)